Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts
Wednesday, December 11, 2013
7 Peristiwa Sejarah yang Masih Misterius di Dunia
1. Rongorongo
ReadFull Article ..

Jenis bahasa ini merupakan sisi lain dari "misteri Easter Island", karena Rongorongo merupakan bahasa beraksara hiroglif yang digunakan oleh penduduk pertama di pulau itu.
Dianggap sebagai misteri, karena meski Easter Island tidak memiliki "tetangga" berkemampuan baca tulis, namun Rongorongo muncul secara misterius di pulau itu pada 1700-an. Sayang, bahasa itu hilang karena bangsa Eropa yang pertama kali menjajah pulau itu, melarang mengartikan Rongorongo karena dianggap sebagai akar budaya paganisme, meski minat ilmuwan untuk mempelajari bahasa langka itu amat besar.
2. Helike, kota yang hilang
Dianggap sebagai misteri, karena meski Easter Island tidak memiliki "tetangga" berkemampuan baca tulis, namun Rongorongo muncul secara misterius di pulau itu pada 1700-an. Sayang, bahasa itu hilang karena bangsa Eropa yang pertama kali menjajah pulau itu, melarang mengartikan Rongorongo karena dianggap sebagai akar budaya paganisme, meski minat ilmuwan untuk mempelajari bahasa langka itu amat besar.
2. Helike, kota yang hilang

Penulis asal Yunani, Pausanias, menjelaskan kalau sebuah gempa besar menghancurkan kota Helike, dan kemudian datang tsunami hebat yang menyapu habis apapun yang masih tersisa di kota metropolis yang sedang berkembang itu.
Halike merupakan kota yang menjadi pusat pemujaan Poseidon, dewa dalam mitologi Yunani yang dipercaya sebagai penguasa lautan, sekaligus merupakan dewa gempa bumi dan kuda. Tak ada jejak atas hilangnya kota dan penduduknya yang legendaris tersebut dalam teks-teks Yunani kuno, hingga pada 1861, ketika seorang arkeolog menemukan koin perunggu dengan kepala bergambar Poseidon.
Pada 2001, sepasang arkeolog juga menemukan koin yang sama di bawah reruntuhan Helike di antara pasir berlumpur dan berkerikil. Hingga saat ini mereka masih menggali untuk apa yang mereka yakini sebagai "Atlantis yang nyata".
3. The Bog Bodies
Halike merupakan kota yang menjadi pusat pemujaan Poseidon, dewa dalam mitologi Yunani yang dipercaya sebagai penguasa lautan, sekaligus merupakan dewa gempa bumi dan kuda. Tak ada jejak atas hilangnya kota dan penduduknya yang legendaris tersebut dalam teks-teks Yunani kuno, hingga pada 1861, ketika seorang arkeolog menemukan koin perunggu dengan kepala bergambar Poseidon.
Pada 2001, sepasang arkeolog juga menemukan koin yang sama di bawah reruntuhan Helike di antara pasir berlumpur dan berkerikil. Hingga saat ini mereka masih menggali untuk apa yang mereka yakini sebagai "Atlantis yang nyata".
3. The Bog Bodies

Ini fenomena yang sulit dipecahkan latar belakangnya. Meski Crime Scene Investigation (CSI) bekerja keras, mereka tetap belum dapat beranjak dari data yang telah mereka dapatkan selama ini.
Ratusan orang yang diperkirakan hidup pada 9000 sebelum Masehi (SM), mayatnya ditemukan terkubur di lahan basah di beberapa belahan wilayah utara Eropa. Orang-orang yang dikenal sebagai manusia rawa itu diduga meninggal akibat menjadi korban ritual penyembahan, karena pada tubuhnya ditemukan tanda-tanda penyiksaan.
Yang fenomenal adalah, meski telah meninggal dalam kurun waktu yang begitu lama, tubuh mereka tidak hancur meski tidak mengalami proses pengawetan seperti mumi. Diduga, kadar asam yang terkandung dalam air di rawa-rawa, kurangnya oksigen dalam air dan suhu yang rendah menjadi penyebab awetnya jasad mereka.
4. Keruntuhan Peradaban Minoans
Ratusan orang yang diperkirakan hidup pada 9000 sebelum Masehi (SM), mayatnya ditemukan terkubur di lahan basah di beberapa belahan wilayah utara Eropa. Orang-orang yang dikenal sebagai manusia rawa itu diduga meninggal akibat menjadi korban ritual penyembahan, karena pada tubuhnya ditemukan tanda-tanda penyiksaan.
Yang fenomenal adalah, meski telah meninggal dalam kurun waktu yang begitu lama, tubuh mereka tidak hancur meski tidak mengalami proses pengawetan seperti mumi. Diduga, kadar asam yang terkandung dalam air di rawa-rawa, kurangnya oksigen dalam air dan suhu yang rendah menjadi penyebab awetnya jasad mereka.
4. Keruntuhan Peradaban Minoans

Hingga kini sejarawan masih berselisih tentang penyebab runtuhnya peradaban pada Zaman Perunggu yang muncul di Kreta, Yunani, dan berkembang hampir 5.000 tahun lalu hingga masa kehancurannya pada 1450 SM.
Para Minoans adalah orang-orang yang berpendidikan, prajurit, pedagang, seniman, dan pelaut yang andal dan berpengalaman. Kerajaan maritim mereka sangat luas. Merekalah bangsa pertama di Eropa yang menggunakan bahasa tulis yang disebut Linear A.
Raja peradaban ini, Raja Minos, memiliki Istana yang sangat luas dan rumit, dan merupakan istana pertama di Eropa yang memiliki jalan beraspal. Istana itu berada di Knossos. Raja Minos tinggal bersama manusia pemakan banteng yang senantiasa berkeliaran di labirin istana. Namanya Minotaur.
Saat peradaban ini runtuh sekitar 3.500 tahun lalu, bencana alam terburuk sejak Zaman Es, yakni sebuah letusan gunung berapi besar, terjadi di Pulau Aegea, sebuah pulau kecil di kawasan Thera, Yunani, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Pulau Kreta. Hingga kini ilmuwan masih bingung bagaimana bencana ini bisa menghancurkan Minoans, namun ada spekulasi yang menyebutkan bahwa bencana di Aegea itu tak hanya membuat Minoans tertimbun abu vulkanik, namun juga disapu tsunami besar yang membuat peradaban itu punah seketika.
5. The Stones Carnac
Para Minoans adalah orang-orang yang berpendidikan, prajurit, pedagang, seniman, dan pelaut yang andal dan berpengalaman. Kerajaan maritim mereka sangat luas. Merekalah bangsa pertama di Eropa yang menggunakan bahasa tulis yang disebut Linear A.
Raja peradaban ini, Raja Minos, memiliki Istana yang sangat luas dan rumit, dan merupakan istana pertama di Eropa yang memiliki jalan beraspal. Istana itu berada di Knossos. Raja Minos tinggal bersama manusia pemakan banteng yang senantiasa berkeliaran di labirin istana. Namanya Minotaur.
Saat peradaban ini runtuh sekitar 3.500 tahun lalu, bencana alam terburuk sejak Zaman Es, yakni sebuah letusan gunung berapi besar, terjadi di Pulau Aegea, sebuah pulau kecil di kawasan Thera, Yunani, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Pulau Kreta. Hingga kini ilmuwan masih bingung bagaimana bencana ini bisa menghancurkan Minoans, namun ada spekulasi yang menyebutkan bahwa bencana di Aegea itu tak hanya membuat Minoans tertimbun abu vulkanik, namun juga disapu tsunami besar yang membuat peradaban itu punah seketika.
5. The Stones Carnac

Ada mitos di balik kemisteriusan 3.000 buah batu dari zaman Neolitikum yang berdiri hingga sepanjang lebih dari 12 kilometer, dan berada dalam garis yang sempurna, di pantai Britanny di barat laut Perancis. Konon, menurut penduduk setempat, batu-batu itu merupakan satu legiun tentara Romawi yang sedang melakukan parade, dan diubah menjadi batu oleh Merlin sang penyihir.
Para ilmuwan meyakini, batu-batu dalam situs megalitikum itu dipahat dari batu lokal pada sekitar 4500 SM hingga 3300 SM. Meski alasan mengapa batu-batu itu dibuat dan disusun seperti itu belum terpecahkan, namun ada ilmuwan yang memperkirakan bahwa Stones Carnac merupakan detektor gempa yang rumit.
Para ilmuwan meyakini, batu-batu dalam situs megalitikum itu dipahat dari batu lokal pada sekitar 4500 SM hingga 3300 SM. Meski alasan mengapa batu-batu itu dibuat dan disusun seperti itu belum terpecahkan, namun ada ilmuwan yang memperkirakan bahwa Stones Carnac merupakan detektor gempa yang rumit.
6. Jati Diri Robin Hood

Kisahnya melegenda dan tersohor hingga penjuru dunia. Bahkan telah beberapa kali difilmkan. Tapi siapakah sebenarnya pimpinan kelompok pencuri berhati dermawan dari Hutan Sherwood di Yorkshire, Inggris, yang pandai memanah dan bermain pedang ini?
Dalam kehidupan nyata, eksistensi bandit altruistik yang tinggal di hutan dengan musuh seorang raja legendaris berpedang sakti, nampaknya memang masuk akal. Namun, perburuan sejarah untuk mengungkap jati diri tokoh ini hanya memunculkan segudang kemungkinan tanpa jawaban pasti.
Untuk mengungkap jati diri tokoh legendaris ini, para peneliti sempat menduga bahwa nama Robin Hood merupakan penyamaran dari nama yang mirip dengan nama itu. Maka, muncullah daftar panjang nama orang yang satu di antaranya dicurigai sebagai Robin Hood. Mereka di antaranya Robert Hod yang juga bermukim di Yorkshire, dan Robert Hood yang tinggal Wakefield. Namun tetap tak ada hasilnya. Jati diri Robin Hood tetap menjadi misteri dalam sejarah yang melegenda di Inggris.
7. Hilangnya Satu Legiun Tentara Romawi
Dalam kehidupan nyata, eksistensi bandit altruistik yang tinggal di hutan dengan musuh seorang raja legendaris berpedang sakti, nampaknya memang masuk akal. Namun, perburuan sejarah untuk mengungkap jati diri tokoh ini hanya memunculkan segudang kemungkinan tanpa jawaban pasti.
Untuk mengungkap jati diri tokoh legendaris ini, para peneliti sempat menduga bahwa nama Robin Hood merupakan penyamaran dari nama yang mirip dengan nama itu. Maka, muncullah daftar panjang nama orang yang satu di antaranya dicurigai sebagai Robin Hood. Mereka di antaranya Robert Hod yang juga bermukim di Yorkshire, dan Robert Hood yang tinggal Wakefield. Namun tetap tak ada hasilnya. Jati diri Robin Hood tetap menjadi misteri dalam sejarah yang melegenda di Inggris.
7. Hilangnya Satu Legiun Tentara Romawi

Pada 53 SM, setelah pasukan Parthia dari Persia mengalahkan satu legiun tentara Romawi yang dipimpin Jenderal Crassus, pasukan itu menjadi tawanan perang, dan kemudian menghilang begitu saja, tanpa jejak.
Konon, menurut legenda, setelah menjadi tawanan perang, pasukan itu digiring menuju Persia dengan melalui Gurun Gobi, namun kemudian ditangkap tentara Kerajaan Dinasti Han. Legenda ini diperkuat teori yang diungkap Homer Dubs, profesor sejarah Cina dari Universitas Oxford. Pada 1950, setelah menerjemahkan buku sejarah kerajaan itu, Dubs mengatakan bahwa dia menemukan sebuah kota bernama Liqian yang didirikan di wilayah Han pada 36 SM. Kota itu didirikan untuk mengeksekusi tawanan.
Dalam bahasa Cina kuno, Liqian merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut Kekaisaran Romawi, dan para arkeolog percaya kalau di masa kini, kota Liqian kuno adalah kota yang kini bernama Zhelaizhai. Keyakinan ini mengacu pada ciri-ciri fisik penduduk kota itu yang sama sekali tidak mirip bangsa Cina, namun lebih mirip fisik bangsa Kaukasia. Baik dari bentuk hidung yang bengkok, rambut yang berwarna pirang, biji mata berwarna biru, dan tinggi tubuh yang lebih dari 1,82 meter.
Sejarawan abad pertama Cina, Ban Gu, dalam catatannya menulis bahwa tentara Han berkonfrontasi dengan pasukan aneh yang melakukan perlawanan dengan "formasi ikan skala", sebuah formasi unik yang merujuk pada cara berperang tentara Romawi.
Saat ini, penduduk kota Zhelaizhai sedang melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah mereka memang keturunan tentara Romawi yang hilang itu.
Konon, menurut legenda, setelah menjadi tawanan perang, pasukan itu digiring menuju Persia dengan melalui Gurun Gobi, namun kemudian ditangkap tentara Kerajaan Dinasti Han. Legenda ini diperkuat teori yang diungkap Homer Dubs, profesor sejarah Cina dari Universitas Oxford. Pada 1950, setelah menerjemahkan buku sejarah kerajaan itu, Dubs mengatakan bahwa dia menemukan sebuah kota bernama Liqian yang didirikan di wilayah Han pada 36 SM. Kota itu didirikan untuk mengeksekusi tawanan.
Dalam bahasa Cina kuno, Liqian merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut Kekaisaran Romawi, dan para arkeolog percaya kalau di masa kini, kota Liqian kuno adalah kota yang kini bernama Zhelaizhai. Keyakinan ini mengacu pada ciri-ciri fisik penduduk kota itu yang sama sekali tidak mirip bangsa Cina, namun lebih mirip fisik bangsa Kaukasia. Baik dari bentuk hidung yang bengkok, rambut yang berwarna pirang, biji mata berwarna biru, dan tinggi tubuh yang lebih dari 1,82 meter.
Sejarawan abad pertama Cina, Ban Gu, dalam catatannya menulis bahwa tentara Han berkonfrontasi dengan pasukan aneh yang melakukan perlawanan dengan "formasi ikan skala", sebuah formasi unik yang merujuk pada cara berperang tentara Romawi.
Saat ini, penduduk kota Zhelaizhai sedang melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah mereka memang keturunan tentara Romawi yang hilang itu.
Monday, December 9, 2013
Sejarah Pom Bensin SPBU

Pada tahun 1907, John McLean seorang manajer penjualan Standar Oil Co (California) di Seattle - kelak menjadi Chevron, mendapatkan ide cemerlang. Ia memasang tangki berkapasitas 30 galon lalu menyambungkannya dengan selang untuk mengalirkan gasolin serta diujung selang ia memasang gelas ukur untuk menakar jumlah gasolin yang akan dijual kepada pembeli. Dengan dilengkapi atap dari kanvas, jalur kendaraan serta meteran untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang dijual maka jadilah sebuah SPBU pertama di dunia. Meskipun pada awalnya banyak mendapat perlawanan dari pemerintah lokal karena takut akan bahaya kebakaran namun masyarakat begitu terbuai dengan pelayanan SPBU ini.
Tahun 1914, Standard mengoperasikan 34 SPBU dan mereka menyebutnya pada waktu itu dengan istilah berada di 6 kota di California.
Dengan ditambahkannya fasilitas air bersih dan udara bagi ban kendaraan secaragratis maka berkembang menjadi stasiun layanan bahan bakar.
Para pemilik kendaraan begitu tertarik mengunjungi SPBU jenis ini karena pemandangan dan model tamannya yang banyak diiikuti oleh seluruh SPBU milik Standard selama Perang Dunia I setelah Presiden Woodrow Wilson meminta warga Amerika untuk menjalankan gerakan taman rumah.
Rival Jarak Jauh
Periode pasca perang merupakan saat yang dramatis bagi pertumbuhan bisnis SPBU perusahaan ini.
Akhir tahun 1919, Standard Oil Co (California) memiliki 218 SPBU yang tersebar di Washington, Oregon, California, Nevada serta Arizona yang jumlah ini adalah lebih banyak dari jumlah SPBU 3 perusahaan pesaingnya jika digabungkan.
Empat tahun kemudian jumlah SPBU milik perusahaan ini bertambah menjadi 700 unit yang tersebar di lima negara bagian tadi.
Dengan terus meningkatnya sistem jalan raya maka semakin mendorong para pemilik kendaraan untuk bepergian dengan jarak yang jauh.
Oleh karenanya Standard menarik para pemilik kendaraan dengan menambahkan fasilitas kenyamanan di SPBUnya seperti ruang istirahat dan air minum dingin saat cuaca panas.
Fasilitas lainnya yang ditawarkan adalah pemeriksaan oli dan pembersihan karburator.
One-stop motoring
Standard memperkenalkan Standard Lubrication System yang terdiri dari 31 operasi terpisah dan belasan produk lainnya dengan harga sama di semua SPBU milik Standard pada awal 1928.
Dengan terus ditambahkannya berbagai fasilitas layanan seperti pemeriksaan ban, lampu kendaraan, serta baterai kendaraan maka Standard telah mempelopori usaha layanan one stop motoring.
Layanan ini bersamaan dengan didirikannya Standard Stations Inc, sebuah anak perusahaan yang mengoperasikan seluruh fasilitas SPBU pada tahun 1931. Tanda SPBU ini berupa lampu neon berwarna merah, putih dan biru membentuk logo chevron (tanda kepangkatan).
Saat Amerika memasuki depresi ekonomi maka Standard mulai fokus pada peningkatan bisnis melalui standarisasi, tampilan menarik dan mudah dikenali, kualitas produk, layanan superior dan beroperasi secara efisien.
Logo Kesuksesan
Tahun 1969, 2 tahun setelah dilakukan studi identitas korporat, Standard membuat logo baru berupa dua garis tebal berwarna biru dan merah sejajar menyerupai huruf V dengan kata Chevron diatasnya. Logo ini disebar di seluruh SPBU, pabrik pengepakan, kendaraan, kantor maupun kapal tempat dimana perusahaan ini melakukan usahanya yang mencerminkan tujuan terbaik yang dicapai di masa lalu, kualitas esensial perusahaan, serta menjadi perusahaan energi global di masa depan.
Menggabungkan citra
Tahun 1970an, Standard Oil Co of California memperkenalkan jenis SPBU Hallmarkdan Suburban. Desain SPBU Hallmark bercirikan atap yang rata dan bersih dengan garis-garis kontemporer sedangkan SPBU Suburban atapnya mirip dengan bangunan perumahan penduduk.
Dimanapun Standard beroperasi maka yang terbayang adalah perusahaan yang memberikan citra modern, berorientasi teknis, dan berskala internasional.
Keseragaman arsitektur, tata letak, logo perusahaan dan warna memudahkan pemilik kendaraan mengenali SPBU Chevron dan kualitas bahan bakar yang dijualnya.
Saat Chevron merger dengan Gulf Corporation maka 3.600 unit SPBU milik Gulf mengadopsi brand Chevron yang bernama "Hallmark 21". Saat yang sama ada sejumlah kecil SPBU Gulf yang tetap memakai brand lama untuk mempertahankan konsumennya.
Waktu berganti, meningkatkan standar
Tahun 1988, Chevron meluncurkan program pemasarn retail yang bernama "Commitment to Service Excellence" guna meningkatkan layanan konsumen. Tujuan utama program ini adalah agar dealer Chevron menawarkan produk kualitas tinggi dengan harga yang bersaing, memenuhi waktu operasi, menawarkan sejumlah cara pembayaran, keamanan, akses mudah menuju SPBU, kemudahan mengoperasikan pompa gasolin, kebersihan, SPBU yang menarik serta terang dengan cahaya lampu, juga layanan yang prima.
Untuk mempercepat transaksi di SPBU, Chevron menjadi perusahaan pertama dalam industi ini yang menggunakan jaringan satelit dalam mengelola kartu kredit. Sistem ini dikenal dengan nama Fast Pay yang terdiri dari alat pembaca kartu kredit yang dirancang bergabung dengan pompa gasolin serta dihubungkan dengan satelit yang mengorbit diatas kepulauan Galapagos. Dengan terus berkembangnya inovasi di SPBU maka Chevron telah jauh berkembang dari konsep SPBU awal yang dibangun di Seattle9 dekade lalu yang belum sepenuhnya memuaskan konsumen.
Subscribe to:
Posts (Atom)